3D PRINTING
Awalnya kita hanya mengenal istilah Printer, yaitu sebuah
alat/Hardware (perangkat keras) yang terhubung langsung dengam mesin computer.
Printer sendiri berfungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan-tampilan
lainnya dari computer ke media kertas atau sejenisnya. Sedangkan 3D Printing
membentuk objek tiga dimensi solid yang berasal dari file digital dan dapat me-print
bentuk 3 Dimensi apapun yang diinginkan. Dimulai dari sepatu, mainan, perhiasan
sampai dengan organ tubuh manusia.
Dari kemampuan itulah 3D Printing disebut-sebut sebagai teknologi
terbaru yang akan mampu mengubah dunia termasuk dalam bidang kesehatan. Oleh
karena itu, dalam makalah ini kami mengangkat masalah 3D Printing. Dengan
menyusun makalah mengenai sejarah, cara kerja, kehebatan dan manfaat dari
teknologi 3D Printing dalam bidang kesehatan, Kami mencoba memberi gambaran
kepada pembaca mengapa 3D Printing ini diramalkan bisa mengubah dunia.
A. Sejarah Singkat 3D Printing
Pada awalnya
3D printing lebih dikenal dengan istilah Rapid Prototyping, yaitu sebuah
proses dimana seorang Engineer akan mendesign file CAD ( Computer
Aided Design )lalu mengirimnya ke mesin untuk membuat benda nyatanya. Tapi
sayangnya material yang digunakan tidaklah cukup kuat untuk disebut sebagai
sebuah produk, lebih tepat disebut sebuah model untuk menggambarkan bentuk
nyatanya.
3D printing mulai berhasil ketika sebuah perusahaan desain 3D menemukan
material baru yang disebut nanocomposite, yaitu gabungan dari berbagai material
plastik dan besi. Sehingga kita dapat merasakannya menyerupai besi dan pada
tahun 1986, Charles W. Hull memiliki hak paten atas teknologi 3D Printing.
Berdasarkan
penemuan inilah sehingga 3D printing sekarang ini dapat dimanfaatkan dalam
banyak bidang, seperti membuat bagan-bagian mobil yang rusak, membuat organ
tubuh untuk aplikasi medis dan sebagainya.
B. Cara Kerja 3D Printing
Berikut ini
adalah teknik-teknik atau cara kerja 3D Printer:
1. Stereolithography
(SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Caranya adalah menambahkan layer
terus menerus pada bahan photopolymer menuju keatas. Material yang digunakan
pada awalnya adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika liquid tersebut
terkena sinar ultraviolet.
2. Digital
Light Processing (DLP) adalah teknik yang hampir sama dengan SLA yang membuat
bahan liquid mengeras dengan sinar ultraviolet. Tetapi, pada proses penyinaran
digital, objek pada awalnya berbentuk liquid yang penuh. Sebagian
dari liquid tersebut akan disinari, yang tentu saja akan mengeraskan liquid
tersebut, lalu objek yang mengeras akan tenggelam kebawah dan menaikkan liquid
selanjutnya. Proses ini terus menerus dilakukan hingga objek 3D tersebut
berhasil dibuat.
3. Selective
Laser Sintering (SLS) menggunakan tenaga yang sangat tinggi untuk menggabungkan
berbagai material, seperti plastik, gelas, keramik, dan metal menjadi output
3D.
4. Electron
Beam Melting (EBM) adalah proses dari 3D Printing untuk bahan metal. Prosesnya
di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer dari
metal powser (lebih sering menggunakan titanium). Electron beam akan mencairkan
powder menjadi layer yang keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini akan
sangat kuat.
5. Multi
Jet Modelling (MJM) mempunyai cara kerja yang sama dengan inkjet printer. Ia
menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan menyemprotkan sebuat lem yang
mempunyai berbagai warna dan akan mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling
sangatlah berguna karena sangat cepat dan mendukung penyediaan warna.
6. Fused
Deposition Modelling (FDM) menggunakan bahan nozzle yang dipanaskan dan akan
melelehkan bahan seperti plastik pada hasil outputnya. Nozzle tersebut akan
berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer. Ketika
material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras.
7. Semua
aktivitas 3D Printing kebanyakan akan menggunakan STL File. STL File merupakan
format 3D modelling yang membuat 3D Printer melakukan tugasnya dengan nyaman
dan efektif untuk memotong objek dari layer pada saat print. Kebanyakan file
STL dibuat oleh Computer Aided Design (CAD).
8. Berbeda
dengan mencetak benda-benda mati, 3D Printer dengan material sel hidup
(bioprinting) akan mengeluarkan output berupa sel dan gel larut untuk mendukung
dan melindungi sel selama pencetakan. Semua sel keluaran bioprinters dari
kepala bioprint yang bergerak kiri dan kanan, bolak-balik, naik dan turun,
dalam rangka untuk menempatkan sel-sel persis di mana diperlukan. Selama
periode beberapa jam, ini memungkinkan obyek organik besar yang akan dibangun
dari banyak lapisan yang sangat tipis.
C. Kehebatan dan Manfaat dari Teknologi 3D Printing
dalam Bidang Kesehatan
Teknologi 3D
Printing tidak hanya bermanfaat dibidang industry saja, tetapi juga sangat bermanfaat
dibidang kesehatan. Telah banyak orang yang dapat merasakan manfaat dari
teknologi terbaru ini. Berikut ini adalah beberapa kehebatan dari 3D Printing:
1. Tangan
Robot
Tangan robot
diciptakan untuk membantu orang-orang yang tidak memiliki jari-jari tangaan.
Tangan robot yang dicetak menggunakan 3d printing ini dapat disesuaikan dengan
bentuk tangan pengguna tangan robot itu sendiri.
Salah satu
pengguna yang sudah merasakan kehebatan tangan robot ini adalah Liam,seorang
anak berusia 5 tahun yang mendapat hadiah terbaik dalam hidupnya. Hadiah
fungsional, berupa tangan kanan nyaman baru. Tangan ini dicetak menggunakan 3d
printer dengan menggunakan material plastic PLA, yang cukup kuat untuk
penggunaan sehari-hari Liam. Hal ini dikendalikan oleh gerakan pergelangan
tangan, lengan dan tangan melalui kabel dan return bungees.
Tiga hari
setelah menerima tangan barunya, Liam sudah bisa melakukan beberapa hal dengan
tangan kanannya, bermain bola di kamar, sama dengan apa yang anak lainlakukan
dengan usianya sekarang. Ia bahkan dapat mengambil sebuah objek kecil dan sulit
seperti koin!
Desain
Robohand Liam dibagi secara gratis di Thingiverse dengan lisensi publik-domain.
Richard dan Ivan berharap bahwa orang-orang yang tidak memiliki akses ke
prosthetics komersial yang mahal sekarang dapat menggunakannya secara gratis.
2. Rekonstruksi
Wajah
Empat tahun
yang lalu Eric Moger(60 tahun) pergi untuk operasi rutin guna menghilangkan
polip di hidungnya. Tapi kemudian Dokter menemukan tumor berukuran bola tenis
bersarang di belakang hidung dan mata kirinya. Cepat saja Eric didiagnosis
menderita Skuamosa Carsinoma Cell (SCC) dan dokter harus membuang sebagian
besar dari sisi kiri wajahnya, termasuk matanya, dengan tujuan untuk
menyingkirkan kanker itu. Bagian dari palet atasnya juga dihilangkan, dan itu
membuat Eric tidak dapat makan atau minum secara normal.
Kemudian
Eric bebas kanker, tetapi wajahnya rusak permanen karena operasi. Dia mulai
spiral ke dalam dan depresi, iamenolak untuk meninggalkan rumah dan menunda
pernikahan yang telah direncanakan dengan tunangannya, Karen.
Selama empat
tahun berikutnya Eric memiliki delapan operasi rekonstruksi gagal. Sebagai
usaha terakhir, ia setuju untuk tampil di sebuah reality show Inggris
yangmempertemukannya dengan seorang profesor bedah gigi Andrew Dawood dari
London.
Dawood
menggunakan scanner digital untuk menangkap wajah Eric dan kemudian menggunakan
perangkat lunak digital untuk merancang sebuah topeng palsu. Virtual desain
disalin dari sisi kanan wajah Eric dan dibalik sehingga sisi kiri akan cocok.
Selanjutnya, Dawood menggunakan printer 3D untuk membuat cetakan nilon.
Proses
desain dan percetakan memakan waktu sekitar enam minggu. Dia merancang sebuah
perancah yang bisa dimasukkan ke dalam rongga wajah Eric untuk menenpelkan
topeng di tempatnya dan menciptakan implan mulut yang akan menutup mulut Eric
dan memungkinkan dia untuk makan dan minum secara normal.
3. Exoskeleton
Perkembangan
teknologi printer 3D saat ini telah mampu membuat lengan buatan untuk
penyandang cacat. Seorang gadis kecil berusia 2 tahun bernama Emma memiliki
penyakit langka yang dikenal sebagai Anthrogryposis.
Namun kini
gadis 2 tahun itu mampu menjalani aktivitasnya tanpa harus tergantung dengan
orang lain. Lantaran berkat hasil cetakan printer 3D yang diberi nama
Wilmington Robotic Exoskeleton atau WREX.
WREX
(Wilmington Robotic Exoskeleton) adalah hasil rapid prototyping yang dicetak
dengan teknologi printer 3D. WREX menempel pada tubuh penderita dan menggunakan
pita elastis dan pelat logam untuk memberikan kekuatan buatan agar dapat
membantu penggunanya bergerak atau menggerakkan anggota bagian tubuhnya.
WREX mampu
membuat bagian tubuh yang cacat menjadi bagian tubuh buatan yang normal dimana
hasil cetakan bagian tubuh tersebut bisa disesuaikan dengan ukuran penggunanya.
Selain itu WREX juga dapat di-resize atau diubah ukurannya sesuai kebutuhan dan
di print ulang. Sejauh ini sudah 15 anak yang menggunakan WREX termasuk Emma.
4. Rongga
Trakea
Kaiba lahir
di Akron, Ohio dengan cacat lahir yang disebut tracheobronchomalacia, suatu
kondisi yang menyebabkan saluran udara sering runtuh, sering mengakibatkan
Kaibasama sekali tidak dapat bernapas. Kondisinya akhirnya menjadi kritis dan
ia dilarikan ke University of Michigan Medical Center di mana dokter Glenn
Green dan Scott Hollister menggunakan 3-D printing untuk membuat belat untuk
menahan napas Kaiba agar tetap terbuka.
Green,
profesor THT pediatrik, mengatakan pemikiran di balik obat Kaiba adalah
menemukan cara untuk menggantikan trakea Kaiba untuk sementara. "Kaiba
memiliki tracheobronchomalacia terburuk yang pernah kulihat pada bayi,"
kata Green. Sekitar satu hari setelah Kaiba dibawa ke Ann Arbor, Hollister,
profesor bedah mulut dan profesor teknik biomedis, mampu membangun belat atas
trakea Kaiba menggunakan printer 3-D, sebuah perangkat yang menggunakan sistem
laser-centering untuk mengukir benda-benda fisik yang dirancang pada komputer.
Keduanya,
Green dan Hollister mengatakan efeknya terbilang cepat dan paru-paru Kaiba
mulai mengembang dan mengempis secara normal. Belat Kaiba ditempatkan di luar
trakea, dan terbuat dari bahan biodegradable yang akan larut setelah jaringan
itu tumbuh dan sehat.
5. Meramalkan
penyakit dimasa depan
90 tahun
lalu arkeolog asal inggris howwald carter membongkar mumi mesir, yang sampai
sekarang masih awet dan utuh. Proses pembongkaran peti mati mumi membutuhkan
kerja yang super hati-hati. Namun kini arkeolog dapat meminimalisir kerusakan
mumi asli dalam peti, yaitu dengan cara memindai isi dalam peti yang
selanjutnya di cetak menjadi patung mumi plastic berukuran sama, dengan
menggunakan 3D Printer. Kehadiran 3D Printer diharapkan juga mengungkap
informasi lebih tentang mumi mesir yang misterius, seperti penyakit yang
diderita di masa lampau yang dapat membantu meramalkan penyakit di masa depan.
6. Bioprinting
Bioprinting
adalah suatu teknologi pembuatan organ atau jaringan tubuh makhluk hidup buatan
dengan menggunakan divais 3D printing. Tujuannya dalam jangka panjang adalah
untuk menggantikan organ atau jaringan tubuh yang rusak.
Pada 2002,
Professor Makoto Nakamura, seorang dokter, menyadari bahwa printer jet dapat
menghasilkan ribuan sel per detik, sebagai ganti dari tinta, dan membangun
organ dalam 3D. Di tahun 2008, Nakamura berhasil membuat biotubing, semacam
pembuluh darah, dengan printer jet.
Selain Nakamura,
pada 2008, Professor Gabor Foracs dari Organovo mencoba bioprinting pembuluh
darah dan jaringan untuk jantung dari sel ayam dengan menggunakan printer yang
memiliki 3 head. Ketiga head masing-masing berisi sel jantung, sel endothelial,
dan kolagen sebagai kerangka.
Bagaimana
proses bioprinting?
Tahap
persiapan / desain:
Citra dari
MRI maupun CT scan dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran detail mengenai
jaringan atau organ yang akan dicetak dengan bioprinting. Selanjutnya dibuat
secara detail lapisan demi lapisan organ atau jaringan yang akan dicetak,
termasuk jenis sel yang ada di tiap lapisan tersebut, dengan menggunakan
software khusus.
Tahap
printing:
Proses
printing dilakukan dengan mencetak biopaper, yang terbuat dari kolagen,
gelatin, atau hydrogel lainnya, sebagai kerangka pendukung terlebih dahulu.
Kemudian, sel tubuh yang akan dicetak pada lapisan pertama dicetak pada
biopaper. Lapisan ini kemudian harus dikeringkan dengan menggunakan sinar UV
sebelum diberi lapisan biopaper dan lapisan sel tubuh lainnya. Demikian
seterusnya dilakukan hingga seluruh lapisan dari desain yang telah dibuat
tercetak dan membentuk jaringan maupun organ yang utuh.
Nantinya
lapisan biopaper dapat dihilangkan dan lapisan sel yang telah dicetak akan
menyatu secara alamiah dalam beberapa waktu.
Miniatur kota dan bentuk-bentuk unik lainnya:
Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya, printer 3d ini
dapat membuat bentuk apapun selama objek sumber dapat dipetakan dalam pemetaan
3d. So what ideas you want to make it real? Dengan printer 3D everything is
possible.
Jika dulu
penggunaan printer 3D terbatas pada pemakaian pada industri dan perusahaan
saja, ternyata sekarang printer 3d dapat dimiliki secara pribadi. Anda dapat
menggunakannya untuk keperluan profesional studio misalnya atau untuk keperluan
pribadi. Harganya bervariasi dari mulai 4 jutaan hingga ratusan juta jika
dikonversikan dengan rupiah. Dan sudah banyak juga lho versi printer 3d
portablenya.
- http://www.michigandaily.com/article/university-doctors-use-3-d-printing-save-childs-life
- http://www.3dprinterworld.com/article/cancer-patient-gets-new-3d-printed-face
- http://inhabitat.com/two-year-old-gains-use-of-her-arms-thanks-to-3d-printed-robotic- exoskeleton/
- http://www.explainingthefuture.com/bioprinting.html
- http://www.gpisprototype.com/
- www.youtube.com
- http://blog.finderonly.net/2014/teknologi-printer-3d-mesin-printing-canggih.html
Artikelnya menarik dan informatif.
BalasHapusTeknologi 3D print semakin hari semakin berkembang mulai dari jenis, dan hasil yang bermacam-macam. sukses selalu. salam dari kami https://www.agengambar.com