Pages

Selasa, 02 April 2013

Seni Wayang


Kata Pengantar


 Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.  Makalah ini tentunya tidak akan berhasil tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mohon maaf jika ada kekurangan yang terdapat pada karya tulis ilmiah ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Besar harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.



WAYANG

Gambar Wayang






                                                                                                                                                                             

Wayang merupakan seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Selain itu beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu. Wayang juga mempunyai beberapa jenis-jenis menurut bahan pembuatannya yaitu wayang kulit, wayang kayu, wayang orang dan wayang rumput. Beberapa seni budaya wayang selain menggunakan bahasa Jawa, bahasa Sunda dan bahasa Bali ada juga yang menggunakan bahasa Melayu lokal seperti bahasa Betawi, bahasa Palembang dan bahasa Banjar.
Pada 7 November 2003, UNESCO lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB  menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka yang terkenal dari Indonesia. Wayang disebut juga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) yang artinya merupakan sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur. Wayang juga mempunyai nilai estetika(keindahan) yang begitu sempurna karena dari segi tekstur wayang  juga terdapat  unsur-unsur seni yang indah. Selain di Indonesia, negara lain juga memiliki petunjukkan boneka. Namun pertunjukkan boneka(wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan sendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Pada tahun 2003 juga, UNESCO memasukan pertunjukkan boneka(wayang) ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.
Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang. Tak ada bukti yang menunjukan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India. Namun, kejeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Sejak itu juga pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabhrata.
Sejak masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia itu dilarang, kemudian munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat pertunjukan yang ditonton hanya menampilkan bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.
Ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto, SJ pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab.
Oleh karena itu, kita harus melestarikan budaya-budaya di Indonesia agar tidak hilang dimakan oleh waktu. Dengan kita menjaga dan melestarikan kebudayaan, itu merupakan salah satu sikap yang baik dalam menghargai karya di dalam negeri ini agar tidak diakui oleh negara lain. Jika bisa melestarikannya dengan baik, maka pertunjukan-pertunjukan yang ada di Indonesia dari pertunjukan yang modern atau tradisional akan terjaga dengan baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar