Pages

Kamis, 01 Januari 2015

Tulisan 15: Sejarah Printer

Sejarah Printer
Cara Kerja Printer dan Cerita Di Balik Penemuannya 
 Printer merupakan sebuah alat/Hardware (perangkat keras) yang terhubung langsung dengan mesin computer. Printer sendiri berfungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan-tampilan lainnya dari komputer ke media kertas atau sejenisnya. Istilah resolusi printer disebut juga dpi (dot per inch) yang mengandung arti banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inch. Makin tinggi resolusinya, maka akan semakin bagus pula hasil cetakannya. Begitupun sebaliknya, jika resolusinya rendah, maka hasil cetakannya tidak akan bagus. Di era modern saat ini, banyak sekali jenis-jenis printer yang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sejarah Printer
Teknik cetak mencetak sebenarnya telah dilakukan secara konvensional di Cina pada abad ke-14. Inovasi yang dilakukan masyarakat Cina untuk menciptakan tinta dan block printing sangat berpengaruh besar terhadap tradisi tulisan. Namun, perkembangan di Cina tak sedahsyat perkembangan yang terjadi di kawasan Eropa. Hal ini diindasikan lantaran tulisan alfabet Cina memiliki ribuan spesific ideogram sehingga sangat sulit apabila diterapkan ke media mesin ketik. Dampaknya, hampir tidak ada perubahan yang berarti perihal efisiensi produksi di Cina sebagaimana perkembangan yang terjadi di Eropa.
Pada awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat di kawasan Eropa yang menyebabkan kebutuhan proses produksi dokumen tulisan sangat murah dan instan. Seorang usahawan dan tukang emas asal Jerman, Johannes Guternberg berhasil mengembangkan teknologi mesin cetak secara revolusioner. Penemuan ini bahkan dianggap penemuan paling penting di era Millenium silam, meski efek yang ditimbulkannya terhadap perekonomian global tidak terlalu signifikan.
Dari masa ke masa, teknologi printer kian berkembang. Bahkan kebanyakan orang di seluruh penjuru dunia menganggap alat tersebut sebagai bagian dari kebutuhannya. Kini, printer telah banyak diproduksi oleh produsen-produsen ternama seperti Epson, Hewlett-Packard (HP), Canon, Brother, Lexmark, dan masih banyak lagi yang lainnya. Jenis-jenisnya pun sangat beragam, dan tentu saja cara kerja printer nya juga berbeda pula.

Jenis dan Cara Kerja Printer

Printer Dot Matrix
Printer Dot Matrix merupakan jenis printer dengan metode pencetakan menggunakan pita dan resolusi cetaknya tergolong masih rendah. Cetakan yang dihasilkan nampak seperti titik-titik yang saling berkolerasi, sehingga hasil cetakannya cenderung tidak halus dan kurang bagus. Menurut sejarahnya, jenis printer ini pada awalnya menggunakan 9 pin. Artinya, dalam satu huruf akan dicetak dengan kombinasi 9 titik. Kemudian metode jenis printer ini semakin berkembang yakni menjadi 24 pin yang tentunya hasil cetakannya akan lebih halus dibanding metode sebelumnya. Produsen printer Dot Matrix yang cukup terkenal yakni Epson, dengan produknya bernama Epson LX-300, LX-800 dan semacamnya.
Printer Dot Matrix pertama kali dikenal pada tahun 1964 silam. Pada era 1970-an, sebagian industri jenis printer ini dimiliki oleh perusahaan Centronics dan Digital. Centronics sendiri lebih memilih pasar low-end dibanding perusahaan Digital. Pada awal perkembangan jenis printer Dot Matrix, beberapa tipe yang merajai yakni LA30, LA36 dan Centronics 101. Dalam kurun waktu 20 tahun (1970-1990) jenis printer ini merupakan printer yang menjadi primadona dari segi hasil penjualan dan harganya. Dan pada era 1990-an, muncullah printer Dot Matrix yang dapat mendukung koneksi ke komputer dengan menggunakan port USB.
Cara kerja printer Dot Matrix : head dari printer jenis printer ini terdiri atas 7, 9, dan 24 jarum yang tersusun vertical dan membentuk sebuah kolom. Pada saat bekerja, jarum yang tersedia akan membentuk karakter images melalui gesekan-gesekan jarum pada kertas dan karbon. Kecepatan printer Dot Matrix cukup bervariasi, namun untuk Epson LX-80 kecepatannya mencapai 80 karakter per detik.
Printer Ink Jet
Printer Ink Jet pertama kali dikembangkan sejak tahun 1950. Printer ini merupakan jenis printer dengan metode pencetakan menggunakan tinta cair. Hasil cetakan yang dihasilkan lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer Dot Matrix. Selain lebih bagus, printer Ink Jet juga dapat menghasilkan cetakan berwarna.
Cara kerja printer Ink Jet : printer ini menggunakan teknologi dor on demand, artinya dengan cara menyemprotkan titik-titik kecil tinta pada kertas melalui lubang pipa yang sangat kecil (nozzle). Karena menggunakan tinta cair, hasil cetakannya harus menunggu beberapa detik untuk proses pengeringan.
Printer Laser Jet
Printer Laser Jet pertama kali ditemukan di Xerox oleh Gary Starkweather pada tahun 1969. Printer ini merupakan jenis printer dengan metode pencetakannya menggunakan tinta bubuk atau biasa disebut toner yang ditunjang dengan perangkat infra merah. Hasil cetakannya lebih bagus dibanding jenis Dot Matrix maupun Ink Jet. Selain itu, kecepatan dari jenis printer ini sangat cepat dan proses pengeringannya pun lebih singkat.
Cara kerja printer Laser Jet : cara kerja printer jenis ini nyaris mirip dengan mesin fotocopy yakni menggunakan photographic drum.
Printer LCD
Printer ini menggunakan konsep LED atau LCD sebagai penembak ion-ion pada photoreceptor. Jenis printer ini memiliki kecepatan yang lebih maksimal dibanding jenis printer lainnya karena ion ditembakkan langsung secara menyeluruh ke permukaan kertas.
Cara kerja printer LCD mirip dengan jenis printer Laser Jet, dan perbedaannya hanya penggunaan laser saja. Printer LCD menghasilkan cetakan yang sangat bagus dengan grafis berkualitas tinggi.[MER]

Sumber: http://m.portal.paseban.com/?mod=content&act=read&id=69881

Tidak ada komentar:

Posting Komentar